Tuesday, December 30, 2008

IHSG 2008 Antiklimaks

Selasa, 30/12/2008 17:17 WIB
Irna Gustia - detikFinance



Jakarta - Tahun 2008 menjadi antiklimaks bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah selama 6 tahun berturut-turut berada dalam trend menguat. Kejatuhan IHSG tidak lepas dari memburuknya kinerja bursa saham di seluruh dunia sebagai akibat resesi global.

Panin Sekuritas dalam kajian akhir tahunnya, Selasa (30/12/2008) menulis, setelah sempat mencatat rekor tertinggi 2.830 pada 9 Januari 2008, IHSG justru terperosok anjlok minus 50% dibandingkan dengan posisi awal tahun. Kinerja IHSG merupakan salah satu yang terburuk di regional Asia.

Indeks Dunia

  • Dow Jones 8483.93 turun -36.042 P/E Ratio10.23
  • S&P 869.42 turun -40.79 P/E Ratio 19.36
  • Nasdaq 1510.32 turun -43.056 P/E Ratio 29.05
  • FTSE 4359.06 turun -32.49 P/E Ratio 7.74
  • DAX 4771.67 turun -40.852 P/E Ratio 10.57
  • Nikkei 8859.56 turun -42.124 P/E Ratio 12.88
  • Hangseng 14235.5 turun -48.816 P/E Ratio 8.74
  • Strait Times 1770.6 turun -48.91 P/E Ratio 6.04
  • Shanghai 1832.91 turun -65.164 P/E Ratio 14.22
  • Kuala Lumpur 881.63 turun -38.989 P/E Ratio 10.17
  • IHSG 1.352.237 turun -50.753 P/E Ratio8.07

Komoditas

  1. Crude Oil harga US$ 39,5 turun -58.846
  2. Batubara harga US$ 62.25 naik 11.459
  3. Emas harga US$ 869.12 naik 4.221
  4. Timah harga US$ 9700 turun -40.944
  5. Nikel harga US$ 9750 turun -62.928
  6. CPO harga US$ 545 turun -45.23

Data per 30 Des 2008 jam 16.00 WIB.

Gejala melemahnya pasar modal mulai terlihat dari terus berlanjutnya efek dari krisis subprime mortgage yang kemudian mencapai puncaknya pada pertengahan September disaat salah satu bank investasi terbesar di Amerika, yakni Lehman Brothers, mengumumkan pailit.

Di tengah keterpurukan pasar finansial global, awal Oktober 2008, IHSG diguncang oleh kasus gagal bayar repo Grup Bakrie. Besarnya kapitalisasi saham perusahaan-perusahaan dibawah grup tersebut secara langsung menekan indeks ke posisi penutupan terburuk tahun ini di 1.111 (28/10/08).

Memasuki 4Q-08, beberapa negara mulai mengumumkan melemahnya perekonomian sebagai dampak dari terjadinya resesi. Di Amerika, angka penjualan ritel, perumahan terus menurun ditengah terus naiknya angka pengangguran.

Disisi lain, melemahnya perekonomian berdampak pada turunnya demand akan komoditas sehingga menyebabkan harga minyak dunia, CPO, serta bahan tambang seperti nikel, timah bergerak melemah.

Langkah OPEC memotong produksi 2 juta barel pada pertengahan Desember tidak mampu mendorong naik harga minyak, yang bahkan sempat menyentuh level $33/barel. Turunnya harga komoditas ini tidak kurang mendorong saham sektor pertambangan yang menjadi primadona IHSG, mengalami penurunan tajam.

Prediksi 2009

Panin Sekuritas memperkirakan pasar finansial global masih akan bergerak flat dengan kecenderungan melemah pada beberapa bulan ke depan. Perekonomian dunia diperkirakan baru akan membaik awal 2010, sehingga diperkirakan pasar modal, sebagai leading indicator, akan pulih pada 1H-09.

Memasuki awal tahun, kami perkirakan BI akan kembali menurunkan suku bunga sebagai langkah untuk menggairahkan perekonomian, menyusul melemahnya tekanan inflasi. Langkah pemerintah menurunkan harga premium (2x) serta solar (1X) akan memperbesar peluang bagi pemotongan suku bunga.

Meski pasar saham global masih dalam trend bearish, kami melihat saat ini merupakan momen bagi pasar saham untuk mencari kesetimbangan baru (opportunity). Investor global akan mencermati langkah dan kebijakan yang akan diambil Presiden Amerika Serikat yang baru, Barrack Obama, terkait mengatasi krisis ekonomi ini.

Selain itu investor dalam negeri juga akan memperhatikan pengaruh beberapa agenda politik seperti pemilu yang akan digelar tahun 2009.
(ir/qom)

Semoga bermanfaat.

ES

Investasikan Dunia Mu Untuk Akherat Mu

DISCLAIMER ON