Indo Premier siapkan produk ETF Syariah
Selasa, 22 Januari 2013 − 18:32 WIB
Direktur Marketing IPIM, Diah Sofiyanti mengatakan, ETF berbasis syariah akan menjadi yang pertama di Indonesia dan kemungkinan akan sangat potensial menarik investor. Produk tersebut ditargetkan akan meraih dana kelolaan mencapai Rp100 miliar pada akhir tahun ini.
Saat ini, produk tersebut masih menunggu proses perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Produk ETF syariah ini akan menjadi terobosan dan akan menarik banyak investor pasar syariah," ujar Diah di Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Dia juga menjelaskan, dua produk ETF sebelumnya menggunakan indeks LQ45 dan IDX30 dinilai cukup sukses dalam menarik investor. ETF dengan LQ45 mampu meraup dana kelolaan hingga mencapai Rp75 miliar, sedangkan dengan IDX30 mengumpulkan Rp140 miliar.
Produk ETF dinilai lebih menarik untuk investor karena pergerakannya menggunakan patokan indeks saham yang liquid. Selain itu ETF juga mempunyai keunggulan karena reksadana ini memberikan dividen dengan pengelolaan yang lebih transparan. "Produk ETF sangat menjanjikan kedepannya karena investor menyukai transparansi pengelolaannya," ujarnya.
Keunggulan ETF dinilai bisa menyaingi peran Manajer Investasi (MI) yang mengelola reksadana konvensional, karena returnnya yang tidak kalah. Dari total dana kelolaan reksdana IPIM senilai Rp950 miliar, reksadana konvensional menyumbang Rp350 miliar, sedangkan Rp210 miliar disumbang layanan ETF, sisanya dari layanan proteksi. Dalam kinerja satu tahun terakhir, return ETF LQ45 kurang lebih sama dengan atau bahkan mengungguli return RD Saham.
Bahkan keunggulan lainnya, lanjut Diah, investor ETF dapat keluar masuk setiap detik selama jam perdagangan sehingga memberikan kontrol penuh bagi investor dalam melakukan eksekusi jual atau beli. Sehingga, ketika ada peluang beli di harga rendah atau jual di harga tinggi, investor bisa mendapatkan harga NAB seperti yang tertera di bursa saat itu juga.
Dimana pada RD Saham biasa, investor harus menunggu NAB akhir hari dari Bank Kustodian yang diumumkan esok harinya, untuk mengetahui posisi investasinya. Saat ini tidak banyak MI yang menggungguli return yang diberikan ETF. Bahkan ETF lebih unggul karena return yang didapat tidak diinvestasikan langsung seperti yang dilakukan MI. "ETF unggul karena ada pembagian dividen," ujarnya.
Lebih lanjut, Diah juga menargetkan dalam penawaran perdananya nanti layanan ETF syariah ini bisa mengumpulkan pembeli pertama mencapai Rp25 miliar.
Dalam penawaran perdana tersebut diperkirakan investor institusi akan mendominasi. Sedangkan investor ritel baru akan lebih ramai masuk setelah diperdagangkan di pasar modal. Investor ritel bisa bergabung dengan modal Rp305 ribu per lot, sedangkan investor institusi bisa mendapatkan dengan harga mninimal Rp200 ribu per lot. "Kami harapkan investor ritel bisa lebih banyak setelah dalam perdagangan sekunder nanti," ujarnya.
Di tahun ini IPIM juga akan mengeluarkan tiga layanan produk reksadana, dua reksdana berbasis saham dan satu produk ETF Syariah. Namun Diah masih belum bisa menjelaskan mengenai produk reksadana lainnya yang akan diluncurkan. "Totalnya ada tiga produk reksadana kita di tahun ini," ujarnya.
Sementara itu Direktur Pengembangan Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (BEI), Friderica Widyasari mengatakan, layanan ETF kedepannya akan semakin diminati.
Hal ini karena pergerakan harganya bisa dipantau secara real time, karena mengikuti harga indeks. Ini membuat pergerakan modal para investor bisa dipantau dengan lebih transparan. "Kedepannya layanan ETF akan semakin diminati, dan BEI akan terus mendukungnya," ujarnya saat dihubungi.
(gpr)
Sumber: http://ekbis.sindonews.com/read/2013/01/22/32/709962/indo-premier-siapkan-produk-etf-syariah
Jangan begitu saja percaya... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.
Insya Allah bermanfaat.
Eco Syariah