DISCLAIMER
Transaksi Hanya Saham DES dan JII
Investasikan Dunia Mu Untuk Akherat Mu
Investasikan Hidup Mu Untuk Kematian Mu
Kamis, 17/09/2009 11:01 WIB
CIC incar Bumi, jajaki ivestasi US$300 miliar
oleh : Berliana Elisabeth S.
Menurut situs China Daily hari ini, salah satunya adalah perusahaan tambang bijih besi Mongolia, yang tengah melakukan pembicaraan untuk peluang investasi senilai US$300 juta dengan CIC. CIC kemungkinan membeli convertible bond di Hong Kong Lung Ming Investment Holdings Ltd.
Perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong yang akan mencatatkan saham perdananya di bursa pada tahun depan itu memiliki 53% saham di operator Eruu Gol, proyek bijih besi di Mongolia, tulis Wall Street Journal kemarin.
Pembicaraan mengenai investasi CIC ini terkait dengan rencana perusahaan pengelola dana pemerintah China ini untuk mengincar obligasi dan waran senilai US$1,9 miliar yang diterbitkan PT Bumi Resources Tbk, perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.
Salah satu staff di China menyatakan dana kelolaan senilai US$200 miliar tengah dalam pembicaraan untuk memperoleh saham minoritas di AES Corp, perusahaan pembangkit tenaga di AS.
Perusahaan di China juga tengah melangkah untuk berinvestasi di luar negeri. Menurut data provider Dealogic, perusahaan China sudah berinvestasi US$16,7 miliar untuk mengakuisisi saham di perusahaan tambang, atau naik US$3,6 miliar pada 2007.
Diberitakan bahwa China Investment Corporation (CIC) mengincar obligasi dan waran senilai total US$1,9 miliar atau setara dengan Rp19 triliun yang akan diterbitkan oleh PT Bumi Resources Tbk.
Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan CIC dan Bumi pekan lalu merampungkan draf perjanjian jual beli bersyarat yang nantinya dilanjutkan dengan kesepakatan.
"Jika semuanya berjalan dengan lancar dan tidak mundur, kesepakatan itu dijadwalkan bisa ditandatangani hari ini," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini (Bisnis Indonesia, 15 September 2009).
Ketika dikonfirmasi kemarin, Komisaris Bumi Nalinkant Amratlal Rathod tidak membantah informasi itu.
Informasi yang beredar menyebutkan dalam transaksi itu Samuel International yang berperan besar dalam kesepakatan antara CIC dan Bumi. "Selain itu ada satu bank investasi asing yang terlibat," ujarnya.
CIC merupakan pengelola dana milik Pemerintah China. Lembaga investasi itu, yang didirikan pada September 2007, berinvestasi pada portofolio terutama saham, obligasi, dan aset alternatif lainnya di bursa negara maju dan berkembang.
Dari total dana yang dimiliki oleh CIC sebanyak US$200 miliar, sekitar 50% dialokasikan untuk investasi global pada tahun lalu. Itu berarti dana yang akan digunakan untuk berinvestasi pada obligasi dan waran yang akan diterbitkan oleh Bumi hanya 0,95% dari total dana CIC tahun lalu. "Waran itu kabarnya bisa dikonversi pada harga Rp4.000 per saham Bumi," tutur sumber itu. Namun, ujarnya, sejauh ini belum diketahui porsi obligasi dan waran yang akan diterbitkan oleh Bumi.(er)
Sumber: http://web.bisnis.com/bursa/1id138337.html
Semoga bermanfaat.
Eco Syariah